PURBALINGGA - Kerapnya bencana yang terjadi di Indonesia membuat kita semua harus waspada dan siap bilamana bencana tersebut terjadi. Hal ini karena bencana bisa saja terjadi dimana saja, kapan saja dan kepada siapa saja, karenanya Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XVII Kodim 0702/Purbalingga turut mengantisipasinya dengan mensosialisasikan "Tas Siaga Bencana" kepada anggota di aula kantor Persit, kompleks Makodim 0702/Purbalingga Jl. S. Parman No.1 Kelurahan Bancar, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, (10/2/2021).
Ny. Ahmad selaku Wakil Ketua Persit Kartika Cabang XVII Kodim 0702/Purbalingga menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi ini. Menurutnya diperlukan persiapan mengantisipasi bilamana bencana terjadi dengan menyiapkan Tas Siaga Bencana.
"Kita tidak pernah tahu bilamana bencana terjadi yang dapat menimpa diri, keluarga maupun orang terdekat kita, karenanya diperlukan persiapan jika terpaksa kita harus menghadapi bencana tersebut dengan menyiapkan tas yang berisi kebutuhan individu maupun kebutuhan dasar keluarga yang setidaknya dapat untuk survive sebelum bantuan datang, " ungkapnya.
Tas Siaga Bencana adalah tas yang berisi paket perlengkapan kebutuhan dasar yang disiapkan sebelum terjadi bencana pada keadaan darurat selama 3 hari pertama.
“Perlengkapan dalam tas ini berisi kebutuhan dasar individu atau keluarga pada kondisi darurat atau belum adanya bantuan yang datang, ” terangnya.
Lebih lanjut Ny. Ahmad membeberkan tentang isi tas ini yang idealnya berisi terpal tenda ukuran 3x2 meter, perlak lantai, tali tambang, mukena, sarung, sandal, baju, pisau lipat serbaguna, sendok garpu, senter, air minum botol, plastik tempat handphone, plastik sampah, sarung tangan, jas hujan, sabun/hand sanitizer, tisu kering, perlengkapan mandi (sabun, shampo, pasta gigi, dan kanebo untuk pengganti handuk), serta kotak P3K.
Jika tas masih memungkinkan disarankan membawa selimut darurat berbahan metal film polyester yang efektif untuk menahan air, angin, dan menjaga suhu normal tubuh. Selimut jenis ini tidak akan memakan banyak tempat dalam kondisi terlipat, selain itu bisa juga dipakai sebagai tempat berlindung, menampung air untuk memasak.
Selanjutnya, dokumen penting yang dimasukkan ke dalam plastik kedap air, peluit untuk memanggil bantuan, lilin dan korek api sebagai tambahan alat bantu penerangan, pembalut wanita, uang tunai secukupnya sebagai bekal 3 hari.
“Kelengkapan lain yang mungkin dapat dibawa adalah masker, alat tulis, telepon genggam atau daftar nomor penting, charger handphone, power bank, juga makanan siap saji, dan makanan kaleng seperti kornet yang mengandung energi, ” sambungnya.
“Masukkan peralatan yang dibutuhkan disaat darurat saja, sesuai dengan potensi bencana alam di daerah masing-masing. Periksa kembali setiap 3 bulan sekali dan ganti makanan dan minuman yang lebih baru, ” tandasnya.
Ny. Ahmad menambahkan, untuk jenis obat dalam P3K juga bisa ditambahkan jenis obat demam/pereda nyeri, sakit lambung, pengusir nyamuk, dan obat-obatan khusus dari dokter untuk penyakit tertentu sesuai kebutuhan yang bersangkutan.
Sementara jika ada bayi maka siapkan bubur bayi, susu bubuk sesuai usianya, bedak bayi, minyak telon, dan pampers.
“Simpanlah Tas Siaga Bencana di tempat yang diketahui semua anggota keluarga, bisa juga di tempat kerja dan di kendaraan pribadi.
Dengan kesiapan ini diharapkan bila bencana harus terjadi setidaknya kita sudah dapat menyikapinya agar tetap survive meskipun bantuan belum datang, " pungkasnya.
(Satria Ferry)